Singkat cerita . . .
Memasuki tahun 1960,musik melayu mulai terdesak oleh kehadiran musik rock.saat itu orientasi politik dan budaya membutuhkan ideologis yang sifatnya merakyat, apalagi pada tahun 1960-an itulah gencar gencarnya dilakukan pengganyangan terhadap musik barat yang oleh kelompok sayap kiri dan nasionalis di sapa sebagai musik yang merusak moral dan jauh dari kepribadian bangsa Indonesia..
Berbarengan denngan meletusnya peristiwa G30s tahun 1965 dan soekarno serta eksperiment politiknya digulung, perkembangan musik melayu tertindas.
Ketika kekosongan itu diisi oleh segala atribut yang berbau outside, seketika itu di mulailah kata rebel dengan wajah pribumi oleh mahasiswayang pada saat itu sering mengiringi demo mahasiswa, dengan warna ORKES MORAL. saat itu mahasiswa sedang tegang tegangnya dengan pemerintah orde baru menyusul peristiwa MALARI 74’.seiring pergerakan dan nafas para aktifis kampus,perkembangan kritis lewat musikalisasi orkes moral terus dikembangkan. Lewat lirik lirik yang familiar dengan rakyat serta sentilan humor yang tersirat pada tiap lagunya, orkes moral tumbuh menjadi genre baru yang berkembang pada saat itu.Sampai saat ini pun orkes moral terus hidup dalam setiap sanubari para nasionalis muda yang agak bandel. Go orkes go….


